Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian
vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut
dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :
1. Lingkungan
Metode lingkungan untuk mengendalikan jentik nyamuk tersebut antara lain dengan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi
tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan
perbaikan desain rumah. Sebagai contoh:
Ø Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu.
Ø Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali.
Ø Menutup dengan rapat tempat penampungan air.
Ø Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah- dan lain sebagainya.
2. Biologis
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan
jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14).
3. Kimiawi
Cara pengendalian demam berdarah ini antara lain dengan:
- Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna
- untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu.
- Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.
Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan
mengkombinasikan cara-cara di atas, yang disebut dengan (3M Plus), yaitu
menutup, menguras, menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus
seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan
kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida,
menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala,
dll sesuai dengan kondisi setempat.
I. Pengobatan
Pengobatan penderita Demam Berdarah adalah dengan cara:
- Penggantian cairan tubuh.
- Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter - 2 liter dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).
- Gastroenteritis oral solution/kristal diare yaitu garam elektrolit (oralit), kalau perlu 1 sendok makan setiap 3-5 menit.
J. Penyuluhan Bagi Masyarakat
Seperti diuraikan di atas bahwa sampai sekarang belum ada obat yang
dapat membunuh virus dengue ataupun vaksin demam berdarah, maka upaya
untuk pencegahan demam berdarah ditujukan pada pemberantasan nyamuk
beserta tempat perindukannya. Oleh karena itu, dasar pencegahan demam
berdarah adalah memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat
bagaimana cara memberantasan nyamuk dewasa dan sarang nyamuk yang
dikenal sebagai pembasmian sarang nyamuk atau PSN. Demi keberhasilan
pencegahan demam berdarah, PSN harus dilakukan secara bersama-sama oleh
seluruh lapisan masyarakat, baik di rumah, di sekolah, rumah sakit, dan
tempat-tempat umum seperti tempat ibadah, makam, dan lain-lain. Dengan
demikian masyarakat harus dapat mengubah perilaku hidup sehat terutama
meningkatkan kebersihan lingkungan.
Cara Memberantas Jentik
Cara memberantas jentik dilakukan dengan cara 3 M yaitu menguras, menutup, dan mengubur, artinya :
· Kuras bak mandi seminggu sekali (menguras),
· Tutup penyimpanan air rapat-rapat (menutup),
· Kubur kaleng, ban bekas, dll. (mengubur).
Kebiasaan-kebiasaan seperti mengganti dan bersihkan tempat minum burung
setiap hari atau mengganti dan bersihkan vas bunga, seringkali
dilupakan. Kebersihan di luar rumah seperti membersihkan tanaman yang
berpelepah dari tampungan air hujan secara teratur atau menanam ikan
pada kolam yang sulit dikuras, dapat mengurangi sarang jentik nyamuk.
Pada kolam atau tempat penampungan air yang sulit dikuras dapat
diraburkan bubuk abate yang dapat ditaburkan bubuk abate yang dapat
membunuh jentik. Bubuk abate ini dapat dibeli di apotek.
Pedoman Penggunaan Bubuk Abate (Abatisasi)
· Satu sendok makan peres (10 gram) untuk 100 liter air
· Dinding jangan disikat setelah ditaburi bubuk abate
· Bubuk akan menempel di dinding bak/ tempayan/ kolam
· Bubuk abate tetap efektif sampai 3 bulan
Cara Memberantas Nyamuk Dewasa
Untuk memberantas nyamuk dewasa, upayakan membersihkan tempat-tempat yang disukai oleh nyamuk untuk beristirahat.
Menggunakan Obat Nyamuk Serta Kurangi Tempat Untuk Nyamuk Beristirahat
- Jangan menggantung baju bekas pakai (nyamuk sangat suka bau manusia)
- Pasang kasa nyamuk pada ventilasi dan jendela rumah
- Lindungi bayi ketika tidur di pagi dan siang hari dengan kelambu
- Semprot obat nyamuk rumah pagi & sore (jam 8.00 dan 18.00)
- Perhatikan kebersihan sekolah, bila kelas gelap dan lembab, semprot dengan obat nyamuk terlebih dahulu sebelum pelajaran mulai
- Pengasapan (disebut fogging) hanya dilakukan bila dijumpai penderita yang dirawat atau menginggal. Untuk pengasapan diperlukan laporan dari rumah sakit yang merawat.
- Menggunakan obat nyamuk yang aman untuk keluarga Baca Hit Obat Nyamuk.
Tip’s Cara Menanggulangi Penyakit Demam Berdarah Dengue
Ø Diagnosis dini
· Awal mirip penyakit lain, maka perlu waspada
· Perlu alat penunjang (laboratorium)
· Perhatikan tanda kegawatan
· Perlu monitor berkala : gejala dan laboratorium
Ø Pengobatan
· Awal penyakit: masalah demam, berakibat obat anti demam
· Upayakan cukup cairan
· Penggantian cairan (minum & infus)
· Obat lain tergantung komplikasi yang timbul
Ø Perhatian Khusus
· Demam 3 hari atau lebih tanpa sebab
· Obat turun panas : parasetamol, bukan asetosal
· Minum banyak, jenis sesuai selera
· Jangan memeriksakan darah tanpa persetujuan dokter
· Pemeriksaan darah sebaiknya pada demam hari ke–3 atau lebih
· Tidak perlu panik bila anak masih mau minum banyak
· Bila serumah ada kasus DBD, setiap anak yang menderita demam segera berobat
K. Kebijakan Pemerintah
Dalam rangka mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh penyakit demam
berdarah, pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa kebijakan, di
antaranya adalah:
- Memerintahkan semua rumah sakit baik swasta maupun negeri untuk tidak menolak pasien yang menderita DBD.
- Meminta direktur/direktur utama rumah sakit untuk memberikan pertolongan secepatnya kepada penderita DBD sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku serta membebaskan seluruh biaya pengobatan dan perawatan penderita yang tidak mampu sesuai program PKPS-BBM/ program kartu sehat . (SK Menkes No. 143/Menkes/II/2004 tanggal 20 Februari 2004).
- Melakukan fogging secara massal di daerah yang banyak terkena DBD.
- Membagikan bubuk Abate secara gratis pada daerah-daerah yang banyak terkena DBD. Melakukan penggerakan masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M dan merekrut juru pemantau jentik (jumantik).
- Penyebaran pamflet lewat udara tentang pentingnya melakukan gerakan 3 M (Menguras, Menutup, Mengubur).
f. Menurunkan tim bantuan teknis untuk membantu RS di daerah , yang terdiri dari unsur-unsur :
· Ikatan Dokter Anak Indonesia
· Persatuan Dokter Ahli Penyakit Dalam Indonesia
· Asosiasi Rumah Sakit Daerah
g. Membantu propinsi yang mengalami KLB dengan dana masing-masing Rp. 500 juta, di luar bantuan gratis ke rumah sakit.
h. Mengundang konsultan WHO untuk memberikan pandangan, saran dan bantuan teknis.
i. Menyediakan call center.
j. Melakukan Kajian Sero-Epidemiologis untuk mengetahui penyebaran virus dengue.
L. Tindakan Badan LITBANG Kesehatan
Dalam rangka membantu mengatasi penyakit Demam Berdarah, Badan Litbang
Kesehatan telah melakukan beberapa penelitian, di antaranya :
- Penelitian Seroepidemiologi Infeksi Virus Dengue pada Anak-anak dan Remaja di Mataram, Tahun1998.
- Penelitian Evaluasi dan Pembinaan Pokja DBD Khususnya Ibu Dasa Wisma dalam Pelaksanaan Penanggulangan Penularan Penyakit DBD, Tahun 1999.
- Penelitian Peningkatan Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) Berbasis Masyarakat dengan Pendekatan Pendidikan Kesehatan Masyarakat, Tahun 2000.
- Penelitian Pengembangan Metode Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Daerah Endemis Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Tahun 2001.
- Penelitian Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue di DKI Jakarta 2003.
- Penelitian Wabah Demam Berdarah Dengue pada Sepuluh Rumah Sakit di DKI Jakarta Tahun 2004. (Penelitian ini sedang berlangsung).
Badan Litbangkes berkerja sama dengan Namru 2 telah mengembangkan suatu
sistem surveilen dengan menggunakan teknologi informasi (Computerize)
yang disebut dengan Early Warning Outbreak Recognition System ( EWORS ).
EWORS adalah suatu sistem jaringan informasi yang menggunakan internet
yang bertujuan untuk menyampaikan berita adanya kejadian luar biasa pada
suatu daerah di seluruh Indonesia ke pusat EWORS (Badan Litbangkes.
Depkes RI.) secara cepat.
sumber : http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/06/pencegahan-penyakit-dbd.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar